JAKARTA – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menerima audiensi Fremantle Indonesia di Gedung Kementerian Kebudayaan. Pertemuan ini membahas rencana penyelenggaraan Asia’s Got Talent (AGT) 2026 yang untuk pertama kalinya akan diproduksi di Indonesia, serta peluang pemanfaatan kebudayaan nasional sebagai bagian dari promosi di panggung dunia. (16 /9/ 2025)
Dalam paparannya, Arif Soeliscane, General Manager Production and Content Fremantle, menjelaskan bahwa Fremantle merupakan rumah produksi yang telah hadir lebih dari 30 tahun di Indonesia dan melahirkan berbagai program populer, seperti Indonesian Idol, X Factor, Family 100, Super Deal, hingga Take Me Out. Arif menyampaikan bahwa AGT merupakan salah satu format televisi sukses yang telah hadir di 72 negara dengan total jangkauan lebih dari 1 miliar penonton global, dan direncanakan akan mulai diproduksi di Indonesia pada tahun 2026.
AGT 2026 akan menjadikan Jakarta sebagai pusat audisi dengan total delapan episode, termasuk grand final yang digelar pada episode kedelapan. Proses produksi diperkirakan berlangsung selama tiga bulan, dengan jadwal penyelenggaraan pada Maret 2026. Fremantle juga tengah mematangkan rencana menjadikan lokasi budaya, seperti Garuda Wisnu Kencana di Bali atau situs Candi Prambanan di Yogyakarta, sebagai lokasi grand final. Hal ini diharapkan bukan hanya memberikan latar yang megah, tetapi juga menghadirkan simbol kekayaan budaya Indonesia.
Arif menambahkan, selain menghadirkan calon juri dari berbagai negara, AGT 2026 juga akan menampilkan seni tradisi Indonesia, mulai dari musik, tari, hingga busana daerah. Menurutnya, acara ini akan menjadi fenomena sosial yang menempatkan Indonesia sebagai pusat budaya dan hiburan Asia, sekaligus memperkuat soft diplomacy melalui kehadiran juri internasional dan partisipasi talenta lokal.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan apresiasinya atas rencana penyelenggaraan AGT di Indonesia. Dirinya menilai perhelatan bertaraf internasional ini menjadi peluang Indonesia untuk memperkenalkan kekayaan budayanya. “Ini adalah kesempatan untuk memperkenalkan Indonesia ke panggung asia dan dunia yang sejalan dengan visi Kementerian Kebudayaan,” ujarnya.
Menbud Fadli turut menambahkan bahwa Kementerian Kebudayaan sangat mendukung rencana pemanfaatan situs budaya sebagai lokasi penyelenggaraan. “Candi Prambanan sangat bagus dan merupakan candi besar, sebuah kompleks yang masif dan sangat impresif jika dijadikan latar perhelatan Asia’s Got Talent dengan berbagai fasilitas yang mendukung,” ucapnya. Menbud Fadli juga menyampaikan harapannya agar exposure terhadap budaya Indonesia dapat semakin diperkuat dalam program ini.

Hadir dalam rapat tersebut perwakilan Fremantle Indonesia, yakni Senior Manager, Rino Azhari; Executive Producer, Wulan Resnisari; dan Innovation Strategist, Irene Diah Febrina. Turut hadir mendampingi Menteri Kebudayaan, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra.
Menutup audiensi, Menbud Fadli berharap kolaborasi awal dengan Fremantle Indonesia ini dapat membuka berbagai peluang kerja sama yang lebih luas di bidang kebudayaan pada waktu yang akan datang. “Mungkin nantinya kita bisa terus bekerja sama dan berkolaborasi dengan Fremantle, khususnya dengan Ditjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan. Kami sangat senang sekali mengingat program seperti AGT ini sudah sangat familiar dan sudah berumur puluhan tahun,” ujar Menteri Fadli.
Audiensi ini menegaskan komitmen bersama untuk menghadirkan penyelenggaraan acara bertaraf internasional yang mengedepankan promosi budaya nasional sebagai soft power bangsa sekaligus menempatkan Indonesia sebagai pusat seni budaya di panggung global.